Perkembangan Arsitektur Dunia
Arsitektur lahir dari dinamika antara
kebutuhan (kebutuhan kondisi lingkungan yang kondusif, keamanan, dsb), dan cara
(bahan bangunan yang tersedia dan teknologi konstruksi). Arsitektur merupakan
seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas,
arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan,
mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur
lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan
desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil perancangan tersebut.
Menurut Vitruvius dalam bukunya, De
Architectura, bangunan yang baik haruslah memilik Keindahan / Estetika
(Venustas), Kekuatan (Firmitas), dan Kegunaan / Fungsi (Utilitas); arsitektur
dapat dikatakan sebagai keseimbangan dan koordinasi antara ketiga unsur
tersebut. Dalam definisi modern, arsitektur harus mencakup pertimbangan fungsi,
estetika, dan psikologis.
Vitruvius juga mengatakan,
"Arsitektur adalah ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya, dan dilengkapi
dengan proses belajar: dibantu dengan penilaian terhadap karya tersebut sebagai
karya seni".
Sejarah Arsitektur
Arsitektur prasejarah dan primitif
merupakan tahap awal dinamika antara kebutuhan dan cara. Kemudian manusia
menjadi lebih maju dan pengetahuan mulai terbentuk melalui tradisi lisan dan
praktik-praktik, arsitektur berkembang menjadi ketrampilan. Seorang arsitek
saat itu bukanlah seorang figur penting, ia semata-mata melanjutkan tradisi.
Permukiman manusia di masa lalu pada
dasarnya bersifat rural. Kemudian berkembang menjadi masyarakat urban.
Kompleksitas bangunan dan tipologinya pun meningkat. Teknologi pembangunan
fasilitas umum seperti jalan dan jembatan pun berkembang. Tipologi bangunan
baru seperti sekolah, rumah sakit, dan sarana rekreasi pun bermunculan. Namun,
Arsitektur Religius tetap menjadi bagian penting di dalam masyarakat.
Di periode Klasik dan Abad Pertengahan
Eropa, bangunan bukanlah hasil karya arsitek-arsitek individual, tetapi
asosiasi profesi dibentuk oleh para ahli keterampilan bangunan untuk
mengorganisasi proyek. Pada masa Pencerahan, pembangunan ditugaskan kepada
arsitek-arsitek individual - Michaelangelo, Brunelleschi, Leonardo da Vinci.
Namun, tidak ada pembagian tugas yang jelas antara seniman, arsitek, maupun
insinyur atau bidang kerja lain yang berhubungan. Pada tahap ini, seorang
seniman pun dapat merancang jembatan karena penghitungan struktur di dalamnya
masih bersifat umum
Bersamaan dengan penggabungan
pengetahuan dari berbagai bidang ilmu (misalnya engineering), dan munculnya
bahan-bahan bangunan baru serta teknologi, seorang arsitek menggeser fokusnya
dari aspek teknis bangunan menuju ke estetika.
Revolusi Industri membuka pintu untuk
konsumsi umum, sehingga estetika menjadi ukuran yang dapat dicapai oleh kelas
menengah. Produk-produk berornamen estetis yang dulunya terbatas dalam lingkup
keterampilan yang mahal, menjadi terjangkau melalui produksi massal.
Pada awal abad ke-20 lahir
pemikiran-pemikiran yang mendasari Arsitektur Modern, antara lain, Deutscher
Werkbund (dibentuk tahun 1907) yang
memproduksi obyek-obyek buatan mesin dengan kualitas yang lebih baik dan merupakan
awal lahirnya profesi dalam bidang desain industri.
Ketika
Arsitektur Modern mulai dipraktikkan, ia adalah sebuah pergerakan garda depan
dengan dasar moral, filosofis, dan estetis. . Arsitek kemudian menjadi figur
penting dan dijuluki sebagai "master". Kemudian arsitektur modern
masuk ke dalam lingkup produksi masal karena kesederhanaannya dan faktor
ekonomi.
Namun, masyarakat umum merasakan
adanya penurunan mutu dalam arsitektur modern pada tahun 1960-an. Arsitek
menjawabnya melalui Arsitektur Post-Modern dengan usaha membentuk arsitektur
yang lebih dapat diterima umum pada tingkat visual. Bersamaan dengan
meningkatnya kompleksitas bangunan,arsitektur menjadi lebih multi-disiplin
daripada sebelumnya. Arsitektur sekarang ini membutuhkan sekumpulan profesional
dalam pengerjaannya.
Tokoh – Tokoh Arsitektur
1.
Augustus
Welby Pugin (1812-1852),
Inggris.
Salah satu karyanya adalah Gedung Parlemen Inggris.
“Kriteria utama dari
keindahan dalam arsitektur adalah adaptasi dari bentuk kepada fungsi”
2. I. M. Pei
(b. 1917)
Pei yang lahir di Cina dan menuntut ilmu di Amerika
Serikat, sidah merancang banyak sekali bangunan-bangunan di seluruh dunia. Pei
sering menggunakan concrete dan kaca dalam desainnya yang geometris. hasil
desainnya antara lain adalah; Rock-and-Roll Hall of Fame di Cleveland, Ohio,
pertambahan Museum Louvre, Paris, dan Perpustakaan John F. Kennedy di Boston,
Massachussets.
3. Isozaki Arata (1931)
Isozaki
adalah arsitek kontemporer terpenting Jepang. Ia memiliki reputasi yang baik di
dunia internasional dan telah mendesain bangunan-bangunan terbaik di Asia, Eropa,
serta Amerika Serikat. Desain-desain Isozaki menggabungkan ciri khas
tradisional Jepang dengan gaya postmodernism dari Barat. Salah satu karyanya
adalah Kyoto Concert Hall (1999) di Kyoto, Jepang.
4. Pierre Lescot
(1510–1578)
|
Hotel Carnavalet
|
Lescot
ditunjuk untuk membuat bangunan istana dan ia membangun sebuah bangunana yang
sekarang menjadi bangunan terbesar di Museum Louvre. Lescot juga mendesain Hotel
Carnavalet di Paris. Ciri khas desain Lescot adalah detail-detailnya yang
klasik. Hasil-hasil desainnya menjadiakn ia salah satu perintis tradisi klasik
masyarakat Paris.
PERKEMBANGAN
ARSITEKTUR
1. ARSITEKTUR
PRA PERADABAN
Arsitektur Neolitik adalah
arsitektur dari periode Neolitikum. Di Asia barat daya, budaya Neolitikum
muncul pada tahun 10.000 SM, awalnya di Levant dan dari sana menyebar ke arah
timur dan barat. Ditemukan budaya Neolitikum awal di Anatolia, Suriah dan Irak
pada tahun 8.000 SM, dan budaya masyarakat memproduksi makanan pertama kali
muncul di tenggara Eropa tahun 7000 SM, dan Eropa Tengah pada 5500 SM.
Arsitektur Mesopotamia adalah
arsitektur kuno yang dikembangkan oleh penduduk sekitar sungai Eufrat dan
Tigris. Arsitektur pada zaman ini adalah perkembangan perencanaan kota, the
coutyard house, dan ziggurat. Para orang Mesopotamia dianggap sebagai pengrajin
bangunan.
Peninggalan bangunan Mesir yang
terkenal adalah piramida dan kuil yang erat kaitannya dengan kehidupan
keagamaan. Piramida dibangun untuk tempat pemakaman Firaun. Arsitek terkenal
pembuat piramida adalah Imhotep. Bangunan ini biasanya memiliki kamar bawah
tanah, pekarangan dan kuil kecil di bagian luarnya. Tiang-tiang dan dindingnya
dihiasi dengan hiasan yang indah. Di bagian dalam terdapat lorong-lorong,
lubang angin dan ruang jenazah raja. Di depan piramida terdapat sphinx yaitu
patung singa berkepala manusia untuk menjaga makam. Piramida terbesar adalah
makam raja Cheops, yang tingginya mencapai 137 meter di Gizeh.
2.
ARSITEKTUR KLASIK 600 SM-323 M
Arsitektur Yunani Kuno merupakan
pondasi dari berbagai gaya berikutnya yang berkembang di berbagai belahan dunia
dan juga menyumbangkan pemikiran yang paling pintar dan penampilan yang
sempurna di dalam tradisi Eropa Barat. Oleh karena itu, monumen utamanya begitu
penting sebagai bentuk pemahaman tentang Arsitektur Eropa itu sendiri.
Pada periode Hellenistic (323-30
SM), diikuti dengan kematian Alexander Agung yang mempersatukan Yunani dan
memperluas wilayah kekuasaan hingga ke Timur, bentuk-bentuk bangunan besar
berlanjut dengan keuatan yang lebih sedikit dan adanya pengalihan kekuasaan
oleh Roma. Arsitektur menampilkan suatu perpaduan Orde yang meluas hingga ke
Spanyol dengan penggunaan elemen-elemen tapak dan kubah. Bangunan-bangunan
kecil tetap terlihat elegan dengan hiasan yang begitu terperinci namun tidak
kehilangan struktur monumentalnya yang merupakan superhuman scale.
Dalam arsitektur Romawi, digunakan
teknologi yang belum ditemukan pada masa Yunani Kuno. Teknologi ini pun tetap
digunakan sampai sekarang, yaitu teknik cor beton. Bangunan-bangunan yang
didirikan bangsa Romawi tidak hanya untuk keagamaan tetapi juga keduniawian.
3. ARSITEKTUR
MEDIEVAL
Bizantium adalah pewaris langsung
kekaisaran terakhir Romawi dan merupakan
bangsa Kristen yang pertama. Pembangunan
paling pesat adalah di Yunani, terus tersebar luas dan berlangsung selama abad
pertengahan hingga jatuhnya Konstantinople ke tangan Bangsa Turki (1453).
Karakter khas dari arsitektur Byzantium adalah atap kubah yang didukung oleh
struktur pendentive, lengkungan - lengkungan, kolom yang rumit serta kekayaan
warna dan elemen dekorasi.
Arsitektur Romanesque adalah gaya arsitektur dari Eropa Abad
Pertengahan, ditandai oleh pelengkung setengah lingkaran, dan berkembang
menjadi gaya arsitektur Goth, ditandai dengan pelengkung berujung, yang dimulai
pada abad ke-12. Contoh-contohnya dapat ditemukan di seluruh penjuru Eropa,
sehingga menjadikan arsitektur Romanesque sebagai gaya arsitektur pan-Eropa
pertama sejak Arsitektur Imperial Romawi. Gaya Romanesque di Inggris disebut
sebagai arsitektur Norman.
Gaya arsitektur Gotik berkembang
selama akhir tinggi dan periode abad pertengahan . Hal ini berevolusi dari
arsitektur Romawi dan digantikan oleh arsitektur Renaissance . Di Inggris, tepatnya pada abad 17 sampai 18 seni
gothic dianggap sebagai seni yang tidak punya cita rasa atau hambar dan juga
dianggap sebagai seni yang menyimpang dari kaidah-kaidah seni yang sudah ada.
Arsitektur Renaissance adalah
arsitektur pada periode antara awal abad ke-15 sampai awal abad ke-17 di
wilayah Eropa, ketika terjadi kelahiran kembali budaya klasik terutama budaya
Yunani kuno dan budaya Romawi kuno. yang disebut Renaissance. Gaya ini pertama
kali dikembangkan di Florence, dengan Filippo Brunelleschi sebagai salah satu
inovatornya. Gaya Renaisans dengan cepat menyebar ke kota di Italia lainnya dan
lalu ke Perancis, Jerman, Rusia, Inggris dan tempat lainnya.
3.
ARSITEKTUR MODERN
Arsitektur
modern memiliki ornamen yang minim dan fungsional. Pada arsitektur modern
fungsi lebih diutamakan dalam menentukan bentuk, ukuran dan bahan. Di Indonesia
rumah-rumah dengan gaya arsitektur modern mulai banyak diterapkan pada awal
tahun 70-an. Di masa sekarang pun banyak rumah-rumah baru yang dibangun dengan
gaya arsitektur modern dengan penyesuaian terhadap bahan bangunan dengan
teknologi terkini, perkembangan budaya dan wawasan serta gaya hidup
penghuninya.
5. ARSITEKTUR
POST-MODERN
Arsitektur Post Modern bermula dari
kejenuhan masyarakat terhadap arsitektur modern, maka timbullah gerakan
pembenahan dari para arsitek Arsitektur post modern. Ada protes keras dari
masyarakat awam Eropa, mereka beranggapan bahwa suatu pembangunan yang
didahului dengan pembongkaran atau penghancuran tak perlu melibatkan campur
tangan arsitek, sembarang orang juga dapat melakukannya. Arsitek ditantang
untuk membangun tanpa merusak sehingga muncullah arsitektur purna modern yang
mendamaikan antara yand baru dan lama
Sumber:
Sumber:
No comments:
Post a Comment