PENDUDUK, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN :
Pertumbuhan Penduduk :
Dari tabel diatas bisa dilihat rata rata setiap negara penduduknya bisa bertambah 2x lipat. Dan perkembangan penduduk dunia bisa bertambah hingga 3x lipat. Itu berarti penduduk dunia sangat pesat pertumbuhannya.
- Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
Rumusan:
Pada periode ini, unsur Hindu-Budha lebih kuat dan lebih terasa serta menonjol sedang unsur/ ciri-ciri kebudayaan Indonesia terdesak. Terlihat dengan banyak ditemukannya patung-patung dewa Brahma, Wisnu, Siwa, dan Budha di kerajaan-kerajaan seperti Kutai, Tarumanegara dan Mataram Kuno.
Pertumbuhan Penduduk :
Tabel Perkembangan Penduduk Dunia
Tabel berikut adalah perbandingan perkembangan penduduk beberapa negara
yang dipilih berdasarkan jumlah kepadatan manusia nya dari tahun 1950
hingga 2008 :
Populasi 1950 Populasi 2008
China : 562.579.779 1.333.207.572
Amerika Serikat : 152.271.000 304.838.948
India : 361.088.000 1.154.845.005
Rusia : 101.936.816 141.166.731
Jepang : 83.805.000 989.000
Indonesia : 119.208.229 238.567.492
Brazil : 51.944.397 197.254.181
WORLD : 2.555.948.654 6.736.383.012
China : 562.579.779 1.333.207.572
Amerika Serikat : 152.271.000 304.838.948
India : 361.088.000 1.154.845.005
Rusia : 101.936.816 141.166.731
Jepang : 83.805.000 989.000
Indonesia : 119.208.229 238.567.492
Brazil : 51.944.397 197.254.181
WORLD : 2.555.948.654 6.736.383.012
Dari tabel diatas bisa dilihat rata rata setiap negara penduduknya bisa bertambah 2x lipat. Dan perkembangan penduduk dunia bisa bertambah hingga 3x lipat. Itu berarti penduduk dunia sangat pesat pertumbuhannya.
Tabel Penggandaan Penduduk Dunia
Tahun penggandaan Perkiraan penduduk dunia Waktu
800 SM 5 juta -
1650 tahun 500 juta 1500
1830 tahun 1 milyard 180
1930 tahun 2 milyard 100
1975 tahun 4 milyard 45
Sumber : Ehrlich, Paul, R, et al, Human Ecology W.H. Freeman and Co San Fransisco
Menggunakan interpolasi linear dari perkiraan UNDESA, populasi dunia
telah meningkat dua kali lipat atau akan dua kali lipat dalam
tahun-tahun berikutnya (dengan dua titik tolak yang berbeda). Perhatikan
bagaimana selama 2 milenium menggandakan masing-masing mengambil
kira-kira setengah selama dua kali lipat sebelumnya, model pertumbuhan
hiperbolik disebutkan di atas. Namun, tidak mungkin bahwa akan ada
penggandaan lain dalam abad ini.
· Faktor Demografi Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk
Faktor utama demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah sebagai berikut:
1) Kematian
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara
permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk
menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan
perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh
faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat
kematian (anti mortalitas).
a. Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)
Yang mengakibatkan jumlah kematian semakin besar adalah:
- Sarana kesehatan yang kurang memadai.
- Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.
- Terjadinya berbagai bencana alam.
- Terjadinya peperangan.
- Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri.
- Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
Yang mengakibatkan jumlah kematian semakin besar adalah:
- Sarana kesehatan yang kurang memadai.
- Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.
- Terjadinya berbagai bencana alam.
- Terjadinya peperangan.
- Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri.
- Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
b. Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
- Lingkungan hidup sehat.
- Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
- Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
- Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
- Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
- Lingkungan hidup sehat.
- Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
- Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
- Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
- Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
2) Kelahiran
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang
menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro
natalitas) adalah :
a. Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar antara lain :
- Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
- Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
- Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
- Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
- Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
- Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
- Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
-
Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila
belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
b. Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain :
- Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
- Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki- laki minimal berusia 19 tahun.
- Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
- Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.
- Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
3) Imigrasi
Imigrasi apabila setiap penduduk pindah ke kota dan mereka menjadikan
ktp menjadi dua maka akan sulit apabila di data tidak akan terpenuhi
akan sulit mendata penduduk dengan data pasti.
Rumus Tingkat Kematian Kasar
CDR = D/P x K
Ket :
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Rumus Tingkat Kematian Khusus
ASDRx = Dx/Px x K
Ket :
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K = Bilangan konstan 1000
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K = Bilangan konstan 1000
· Angka Kelahiran
Angka kelahiran adalah bilangan yang menunjukkan jumlah bayi yang lahir
hidup dari setiap 1000 penduduk dalam satu tahun. Angka kelahiran
dikatakan tinggi apabila di atas 30, angka kelahiran dikatakan sedang
apabila antara 20-30, dan angka kelahiran dikatakan rendah apabila
kurang dari 20. Rumus untuk menentukan angka kelahiran:
Angka kelahiran = (Jumlah bayi yang lahir hidup dalam 1 tahun / Jumlah penduduk) x 1000
· Pengertian Migrasi, Macam - Macam Migrasi,Proses Migrasi, Dan Akibat Migrasi
Pengertian Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke
tempat yang lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi
internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas
suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan
perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara
saja.
Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas
penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik
nasional maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen
(menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi.
Macam - Macam Migrasi
Pertama , Migrasi Internasional dibagi menjadi tiga , yaitu :
Imigrasi : Masuknya penduduk ke suatu negara
Emigrasi : Keluarnya penduduk ke negara lain
Remigrasi : Kembalinya penduduk ke negara
Kedua , Migrasi Nasional dibagi menjadi empat , yaitu :
Urbanisasi : Dari Desa ke Kota
Transmigrasi : Dari Pulau ke Pulau
Ruralisasi : Dari Kota ke Desa
Evakuasi : Dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman
Proses Migrasi
Proses migrasi yaitu:
- Proses migrasi ia menetap di suatu wilayah
- Proses migrasi ia menetap di suatu wilayah
- Proses migrasi hanya sementara diwilayah itu sewaktu-waktu ia dapat kembali lagi ke wilayah tempat asalnya
- Hanya sekedar berlibur diwilayah itu
Akibat Migrasi
Hubungan antara migrasi dengan perkembangan ekonomi kota bersifat timbal balik.
Migrasi penduduk dari desa ke kota yang baik akan menumbuhkan ekonomi
kota-kota. Tetapi bisa juga migrasi dari desa ke kota tersebut justru
menjadi beban dan tak membawa kemajuan ekonomi kota- kota yang
bersangkutan. Hal ini diukur karena penduduk yang melakukan migrasi dari
desa ke kota tersebut tak cukup berkualitas. Akibatnya mereka malah
menambah beban bagi kota-kota yang didatangi berupa: kemacetan lalu
lintas, kekumuhan, kewajiban bagi pemerintah untuk menyediakan berbagai
prasarana seperti air minum, listrik, dan lain-lain yang lebih banyak,
dan lain-lain beban yang tidak ringan.
· Piramida Penduduk
Gambar :
Ada 3 macam:
1. Piramida Penduduk Muda (Expansive)
Suatu wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka
kematian yang rendah sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk
yang cepat. Piramida ini dicirikan sebagian besar penduduk masuk dalam
kelompok umur muda. Contohnya adalah negara-negara yang sedang
berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia, Filipina, dan India.
2. Piramida Penduduk Stasioner
Suatu wilayah memiliki angka kelahiran dan angka kematian
yang sama-sama rendah (seimbang). Contohnya adalah negara-negara Eropa
Barat.
3. Piramida Penduduk Tua (Constructive)
Suatu wilayah memiliki angka kelahiran yang menurun
dengan cepat dan tingkat kematian yang rendah. Piramida ini juga
dicirikan dengan jumlah kelompok umur muda lebih sedikit dibanding
kelompok umur tua. Contohnya adalah negara-negara yang sudah maju,
misalnya Amerika Serikat.
· Rasio Ketergantungan
Rasio Ketergantungan (Defendency Ratio) adalah perbandingan antara
jumlah penduduk umur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65
tahun ke atas (keduanya disebut dengan bukan angkatan kerja)
dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun (angkatan kerja).
Rumusan:
· Pertumbuhan Dan Perkembangan Kebudayaan Di Indonesia
Zaman Batu Tua
Alat-alat
batu pada zaman batu tua, baik bentuk atau pun permukaan peralatan
masih kasar, misalnya kapak genggam .Kapak genggam semacam itu kita
kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India),
tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia
Tenggara. Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa
Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar
atau pun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar kearah
selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai kesemenanjung Malaka Lalu
menyebar ke Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, Flores, Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
Kapak-kapak
tersebut diasah sampai mengkilap dan di ikat pada tangkai kayu dengan
menggunakan rotan.Sebagai tambahan seiring persebaran kapak batu
tersebut tersebar pula. Bahasa
Proto-Austronesia yang merupakan induk dari bahasa dari bangsa-bangsa
di sekitar Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik.Karena perkembangan
nya muncul bahasa melayu yang nantinya di negara Indonesia berkembang
menjadi bahasa Indonesia
Zaman Batu Muda
Ciri – ciri zaman batu muda :
· Mulai menetap dan membuat rumah,
· Membentuk kelompok masyarakat desa,
· Bertani,
· Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Manusia
pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk
mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan kedalamcetakan
dan mendinginkannya. Oleh
karena itu lah mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri
dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan.
Hal
yang patut dicatat tentang permulaan zaman logam ini adalah kenyataan
yang jelas bahwa Indonesia sebelum memasuki zaman Hindu telah mengenal
kebudayaan yang tinggi derajatnya dan penting bagi perkembangan
kebudayaan Indonesia selanjutnya.
· Budaya Hindu-Budha-Islam Di Indonesia
Akulturasi Budaya Hindu-Budha-Islam Di Indonesia
Fakta tentang Proses Interaksi Masyarakat Indonesia
sebagai daerah yang dilalui jalur perdagangan memungkinkan bagi para
pedagang India untuk sungguh tinggal di kota pelabuhan-pelabuhan di
Indonesia guna menunggu musim yang baik. Mereka pun melakukan interaksi
dengan penduduk setempat di luar hubungan dagang. Masuknya pengaruh
budaya dan agama Hindu-Budha di Indonesia dapat dibedakan atas 3 periode
sebagai berikut.
1. Periode Awal (Abad V-XI M)
Pada periode ini, unsur Hindu-Budha lebih kuat dan lebih terasa serta menonjol sedang unsur/ ciri-ciri kebudayaan Indonesia terdesak. Terlihat dengan banyak ditemukannya patung-patung dewa Brahma, Wisnu, Siwa, dan Budha di kerajaan-kerajaan seperti Kutai, Tarumanegara dan Mataram Kuno.
2. Periode Tengah (Abad XI-XVI M)
Pada
periode ini unsur Hindu-Budha dan Indonesia berimbang. Hal tersebut
disebabkan karena unsur Hindu-Budha melemah sedangkan unsur Indonesia
kembali menonjol sehingga keberadaan ini menyebabkan munculnya
sinkretisme (perpaduan dua atau lebih aliran). Hal ini terlihat padapeninggalan
zaman kerajaaan Jawa Timur seperti Singasari, Kediri, dan Majapahit. Di
Jawa Timur lahir aliran Tantrayana yaitu suatu aliran religi yang
merupakan sinkretisme antara kepercayaan Indonesia asli dengan agamaHindu-Budha.
3. Periode Akhir (Abad XVI-sekarang)
Pada
periode ini, unsur Indonesia lebih kuat dibandingkan dengan periode
sebelumnya, sedangkan unsur Hindu-Budha semakin surut karena
perkembangan politik ekonomi di India. Di Bali kita dapat melihat bahwa
Candi yang menjadi pura tidak hanya untuk memuja dewa. Roh nenek moyang
dalam bentuk Meru Sang Hyang Widhi Wasa dalam agama Hindu sebagai
manifestasi Ketuhanan Yang Maha Esa. Upacara Ngaben sebagai objek
pariwisata dan sastra lebih banyak yang berasal dari Bali bukan lagi
dari India.
· Kebudayaan Barat
Kebudayaan
Barat adalah kebudayaan yang cara pembinaan kesadarannya dengan cara
memahami ilmu pengetahuan dan filsafat. Mereka melakukan berbagai macam
cara diskusi dan debat untuk menemukan atau menentukan makna seperti apa
yang sebenarnya murni/asli dari kesadaran. Mereka banyak belajar juga
mengajar yang awalnya datang dari proses diskusi dan perdebatan yang
mereka lakukan. Melalui proses belajar dan mengajar, para ahli
kebudayaan barat dituntut untuk pandai dalam berceramah dan berdiskusi.
Hal itu dilakukan karena pada akhirnya akan banyak yang mengikuti
ajarannya.
No comments:
Post a Comment